Part 1 - Lot Of Laugh
Menahan perih, sakit yang kurasakan sedemikian rupa. Aku hampir saja melelehkan semua perasaan itu menjadi ribuan air mata. Tapi aku laki-laki, yang sering merasakan hempasan, tabrakan, bahkan ledakan batu meteorit. Aku harus tetap berjuang, mempertahankan cinta itu. Tidak akan kulepaskan Rei begitu saja.
Aku sampai dikelas. Disana kulihat teman-temanku (Lexy, Rio, Faiz, Anwar, Lee, Fasya dan tidak lupa.. Fardhan) sedang menyiapkan sesuatu. Aku menghampiri mereka.
"Huh, lex.. Ini ada apa?," tanyaku penasaran
"Kita mau bikin konser lucas! Ikut yok!," kata Lexy bersemangat
"Ini, bantuin kita. Nyiapin peralatannya," Faiz menunjukkan-ku 1 set speaker komputer. Ternyata dia membawanya untuk kegiatan ini!
Aku tertawa, "Iya, sini aku bantu," aku membawa 1 pasang meja, meletakkanya di dekat speaker.
Semua persiapan sudah selesai.
"Yap, sudah selesai. Lucas colok kabel nya!," perintah Lexy. Aku mengikutinya, menyolokkan kabel itu ke stop kontak yang ada di dekat kami.
"Huah lex, beneran nih kita mau konser?," aku masih penasaran.
Anwar tertawa, "Iyalah lucas! Lagi pula ngapain Faiz bawa-bawa speaker gak jelas itu ke sekolah! Haha"
"Baiklah, setelah itu kita mau apa?," sambung Fardhan
"Bentar.. Liat ini!," Lexy menyambungkan kabel yang berbentuk seperti kabel headset. Dia akan menyalakan 1 buah lagu.
"Siap semua? Inilah dia!," Lexy menekan tombol pemutar lagu. Dan mulai menari tidak jelas. Seketika itu kami tidak bisa berhenti tertawa, termasuk diriku ini.
"Hahahahaha, gila lex! Lagu ini! Dapat dari mana?," Anwar tertawa terpingkal-pingkal, jatuh tertidur di lantai yang ada di depan kami.
"Ini lagu dewa! Sumpah, gak bisa berhenti ketawa kalo denger lagu ini!," Fasya tertawa. Sifat gila-nya mulai keluar dengan memukul-mukul Faiz tanpa sebab yang jelas.
"Kenapa sya? Anjir.." Faiz menghindar.
"Hahahaha, yang bikin konser! Yang nyalain lagu! Yang ketawa disini semuanya gila! Termasuk diriku ini!," aku berusaha menahan-nya tapi tetap saja. Lagu ini membuat-ku tak bisa berhenti tertawa.
Mungkin kalian juga tidak mengetahui lagu ini ya? Padahal ini adalah soundtrack serial TV yang terpopuler di jamannya. Mungkin juga, serial itu masih ditayangkan di TV sampai sekarang. Apa kalian tahu? Lirik lagunya bahasa Indonesia, agak cepat di bagian awal, artinya agak membingungkan. Haha, dari petunjuk yang kalian baca diatas pasti kalian penasaran! Benarkan? Baiklah, aku kasih tahu..
Itu lagu soundtrack: Kera Sakti!
Haha, Lexy membuatku melupakan semuanya. Aku berhasil mengalihkan rasa sedihku. Dia memang benar adalah yang paling master dalam soal begini. Membuat orang lain mengubah rasa sedihnya menjadi bahagia. Jelas saja, dia telah berhasil membuat kami tertawa, bahkan lebih dari itu! Aku bahkan hampir tidak peduli dengan masalah yang aku hadapi, menyangkut hubungan-ku dengan Rei. Lexy, kau adalah termasuk teman terbaikku. Terima kasih. Walaupun kau tidak mengetahui apa yang sedang kuhadapi sekarang, tapi kau telah menghiburku. Tentu saja, bersama-sama dengan semuanya disini, menghabiskan waktu yang membosankan di sekolah yang membosankan pula.
List lagu konser (Ala 94): #Kera Sakti
#PWG - Behind The Tomorrow
#PWG - Dibalik Mata Sang Garuda
#PWG - Welcoming The Sophomore
#Spongebob - The Best Day Ever
#Wada Kouji - Butterfly (Piano Version)
#etc
Part 2 - Calorie, Low Fat Diet
Hari ini hari selasa. Seperti biasanya, aku telat bangun lagi. Tidak peduli sudah berapa banyak jam weker yang membangunkanku. Sudah terbiasa aku bangun kesiangan, bahkan aku berencana untuk tidak masuk sekolah sekarang. Tapi aku harus tetap masuk! Karena aku harus menemui Rei nanti untuk mengetahui apakah rencana esok hari kita tidak gagal, dan kuharap juga tidak.
Memasuki sekolah, firasatku sudah tidak enak. Ada apa ini? Kuharap prasangka burukku itu tidak terjadi. Aku sudah sampai di kelas. Langsung meletakkan tas, serta mengambil Gameboy yang sudah aku bawa dari rumah. Gameboy itu sangat berguna untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh-ku, Huuh..
Memainkan gameboy, aku rasa sudah lebih dari 3 jam. Memainkannya terus, kepalaku pusing, perutku lapar. Aku harus ke kantin, mengisi kekosongan energi. Tidak lupa, aku mengajak temanku: Rio. Dia selalu menemaniku setiap saat, bahkan kami hampir seperti saudara dekat.
Saat melewati meja piket di dekat kelas 76, aku bertemu Lingga. Aku tak sadar, dan langsung menanyakan tentang Rei, "Ling, di kelas ada Rei gak?"
Dia menjawab, "Heh, cek aja. Lagian anak-anak 9b lagi pada dibawah ngeliat class meeting"
"Oh, yaudah," aku mengikuti Lingga dan menuju kelasnya. Aku benar-benar tidak sadar, bukankah aku berencana untuk ke kantin? Aku melupakan masalah kekosongan energi lagi. Dan itu berlangsung setiap saat. Sial.
Aku memasuki ruang kelas 9b, Lingga mengambil minum di tas nya, Rio terus mengikutiku. Ternyata ia tidak mempedulikan kemana kita pergi. Aku melihat Rei, seperti biasanya, ia ditemani Haruka. Mereka sedang menyelesaikan pembuatan mading kelas.
Aku menyapanya, "Hai"
Dia membalas sapaan-ku, "Halo"
Aku duduk di dekatnya, Rio berdiri dibelakangku, tidak peduli.
"Rei, hari rabu jadi gak?," tanyaku penasaran
Rei menatapku. Seperti biasa saat kami bertatapan, jantungku berdetak kencang. Itu menandakan, aku masih sangat mencintainya, "Maaf, aku gak bisa.."
Aku kaget, firasat buruk-ku terbukti. "Apa? Kenapa?," tanyaku, aku tetap menatap matanya.
Rei mengalihkan wajahnya ke arah mading, "Uang yang buat besok udah aku buat uang jajan. Digunain besok saat ke Bandung.."
Aku menundukkan muka, berusaha berbicara, "Tapi.. Yaudah, besok hari rbau kamu harus tetep ikut aku!"
"Baiklah lucas.. Tapi kemana? Emang kamu punya rencana?," Rei menatapku lagi, itu bagus
"Kemanapun, kita lihat besok! Mau kan?," Aku mengangkat wajahku, tersenyum
"Iya! Aku mau"
"Sankyuu Rei! Tidak akan aku sia-sia kan hari esok!," janji ku kepada Rei. Aku bersungguh-sungguh!
Aku berdiri, perutku berbunyi. Aku sangat lapar, "Baiklah. Aku harus ke kantin, besok jadi!"
"Iya!," ternyata Rei bosan dengan perkataan yang terus aku ulangi.
"Jaa nee!"
"Sayonara!"
Aku membalikkan tubuhku, bersama Rio yang setia mengikutiku terus. Aku berjalan ke kantin, melangkahkan kakiku. Besok adalah hari baru! Aku harus tetap bertahan! Rei, tidak akan aku sia-sia kan hari esok!
Best Wishes! (Diary 1 - Untrusted Connector)
Prolog: Namaku Lucas Luxray, aku biasa di panggil dengan nama depanku: Lucas. Umurku 14 tahun. Aku terkenal sebagai anak yang cerdas, menyenangkan, dan suka membuat onar (Ya.. itulah yang biasa teman-temanku katakan tentang diriku ini). Aku mempunyai seseorang yang sangat aku sayangi, dia adalah perempuan yang telah membuka lebar pandanganku terhadap 'Cinta'. Namanya (lengkap) Reinette Valthera Sutcliff, lebih mudah dipanggil Rei. Tapi, akhir-akhir ini ada yang aneh tentang nya, ia mudah sekali menjauhiku tanpa sebab yang jelas. Firasat ku mengatakan bahwa ini adalah akhir hubungan kita, benarkah? Aku jga tidak tahu..
Diary 1
"Lucas! Bangun! Cepat!"
Hah? Suara siapa? Ibu?
"Dasar kau, UAS sudah selesai. Kau malah malas-malasan tidur! Ayo, sudah jam setengah 6!"
Huuh, menganggu. Padahal aku ingin malas-malasan hari ini, kenapa sih sekolah gak libur aja, nyusahin!
"Baiklah.. Eh, Ethan.. kukira Ibu," ternyata itu adik-ku, Ethan, dia membangunkanku. Raut mukanya kesal.
"Ibu? sekarang ibu sedang belanja! Kau lupa apa, cepat mandi! Dasar. Nyesel aku punya kakak macam kau!," bentak Ethan.
Ya, memang adik-ku punya sifat seperti itu. Mudah marah jika aku seperti ini, bahkan jika ada sesuatu yang membuatku kesal, dia yang marah duluan, haha. Aku bangun, dengan rasa malas yang teramat sangat menyiksaku, kupaksa-kan kakiku melangkah, lalu aku mandi. Beruntung, ayahku libur dari pekerjaannya. Jadi ia bisa mengantarku kesekolah lebih cepat.
(^^ _ ^^ _ ^^ _)
Sekolah sepi, kelihatannya hari ini banyak teman-temanku yang tidak masuk. Walaupun ini hari senin, tapi ini hari setelah UAS. Mereka mungkin sedang menghabiskan waktu dirumah sambil menunggu nilai yang akan mereka terima nanti. Sebenarnya, aku juga tidak semangat masuk sekolah hari ini. Tapi, jika aku tidak masuk sekolah, aku bisa ketinggalan beberapa pengumuman penting, ditambah lagi bisa-bisa aku dimarahi ibu-ku, menyusahkan. Dan yang paling penting, aku tidak bisa bertemu dengan orang yang paling ku sayangi, ya benar.. Itu Rei..
Setelah bel tanda masuk berbunyi, Pak Jaka menyuruh murid-murid SMPN 199 turun menuju lapangan. Tapi kali ini tidak untuk upacara bendera, melainkan hanya 'Apel' pagi biasa. Aku bersiap mengambil tempat, ketua kelas kami: Lee menyiapkan barisan, kami (murid 94) mendengarkan instruksinya.
Melirik-lirik kearah barisan kelas 96, melihat jika Rei sudah datang kesekolah atau tidak. Yap, aku temukan. Seperti biasa, dia berdiri di depan barisan ditemani Haruka, Hikari, Fade, dan Tama. Aku berusaha memanggilnya, tapi Pak Teguh menggagalkan niatku.
"Sekali lagi ada yang ngobrol saat pembina berbicara nanti, kalian berurusan dengan bapak!"
Yeah, baiklah. Mungkin sekarang bukan saatnya, aku akan berbicara dengannya saat apel usai. Aku menunggu, Ruki mengajak-ku bicara tentang NC yang dibuatnya, soal Eyeshield 21, dan FF. Jujur, aku sedang malas berbicara dengannya, apalagi jika ia mengajak-ku ngobrol tentang NC. Mungkin aku bukan laki-laki normal, pastinya jika ada perempuan yang mengajak-mu berbicara masalah seperti NC (bisa disebut agak 'Hentai') nafsu mu akan hal itu pasti akan naik, tidak seperti-ku, hilang.
Akhirnya apel pagi itu selesai, pemimpin upacara membubarkan barisan. Aku segera pergi menemui Rei. Aku melihatnya, ia sedang bersama Hikari dan Haruka. Mereka ingin masuk ke ruang guru, tapi sebelum itu, aku menarik tangan Rei.
"Rei, aku ingin bicara sebentar"
"Apa? Aku ingin ke UKS! Jangan ganggu!," Rei melepas tarikan tangan-ku
"Kenapa? Tapi.."
Rei meninggalkan-ku. Aku bingung.. Ada apa dengannya? Apa semua tentang yang kemarin malam? Tapi bukankah aku sudah minta maaf? Rasanya, aku harus meng-klarifikasi nya lagi, berbicara dengannya setelah ini.
(^^ _ ^^ _ ^^ _)
Menunggu dikelas, teman-temanku sedang melihat class-meeting, aku disini sedang tidur bermalas-malasan. Aku menunggu Rei menyelesaikan urusannya, jika sudah selesai aku bisa berbicara dengannya tanpa ada yang menganggu. Sudah lama aku menunggu, kira-kira 2 jam. Aku bangun, kepalaku pusing dan mual, aku berjalan sempoyongan tapi tidak ada yang menolongku, mereka sedang asyik menonton, sungguh ironis.
Aku bergegas menuju kekelas nya Rei. Setelah sampai, aku menyuruh teman-ku Anto untuk memanggil-nya. Aku menunggu beberapa lama, Rei keluar dari kelasnya. Aku menghampiri-nya, mengajaknya berbicara berdua. Aku mengambil tempat kosong di depan kelasnya, dan perbincangan kami pun dimulai.
"Hemm, soal yang kemarin malam. Apa kamu masih marah?"
"Menurut kamu gimana?," Rei membuang muka, matanya tertuju ke lapangan yang ada di depan kami.
"Aku gak tau. Jelaskan!," Aku menatap Rei. Rei tetap tidak berpaling.
"Aku juga gak tau.."
"Maksudnya? Tolonglah.."
"Mungkin ini semua juga salahku"
"Tidak-tidak, ini bukan salahmu. Aku yang salah," Aku berusaha meyakinkan Rei, terus berusaha.
"Aku ngerasa gak pantes buat kamu..," nada suara Rei sepertinya serius. Tidak! Aku tidak mau ini terjadi!
"Tapi rencana kita hari rabu besok jadi kan?," tanyaku penasaran.
"Yah.. Kalo kita putus sebelum hari rabu gimana? Aku gak tau..," Rei mengucapkan sesuatu yang benar-benar tidak ingin aku dengar.
Muka ku tertunduk lemas, aku tak bisa berkata apa-apa. Di benakku berisi segudang pertanyaan. Apakah Rei sudah benar-benar marah? Akankah hubungan kita berakhir begitu saja? Apa yang harus aku lakukan?
Aku berusaha berbicara kembali, "Apa? Kau serius?"
"Aku bingung," jawabnya
"Jadi, perasaan kamu sekarang ke aku gimana?," pertanyaan yang penuh resiko..
"Kalau makin kesini, aku jadi tambah gak suka," Rei menjawab dengan santai. Aku shock, sudah dua kalimat buruk yang aku dengar. Aku sudah seperti tidak punya harapan lagi.
Aku terdiam. Rei meninggalkanku, "Baiklah, aku mau ngerjain mading dulu"
Aku sadar, secepatnya aku menarik tangan Rei dan berusaha berbicara lagi, "Tunggu! Aku masih ingin bicara!"
"........................," Rei terdiam, melepas tarikan tangan ku, ia bergegas menuju kelas.
Shock, aku masih tidak percaya dari apa yang tadi Rei katakan.. Aku bingung, benar-benar bingung. Aku yang salah, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ku coba meminta maaf, dia mengabaikannya. Apakah benar ini akhirnya? Sungguh menyedihkan jika seperti ini..
Kupaksakan kaki-ku melangkah, Aku harus menuju ke kelas. Mungkin disana, ada yang bisa membuatku bersemangat kembali. Sudah sampai di depan pintu kelas 76, Dawn menghampiriku, "Lucas, apa yang tadi kau bicarakan dengan Rei?." Aku terdiam, mengabaikannya, dan segera menuju kelas.
Diary 1
"Lucas! Bangun! Cepat!"
Hah? Suara siapa? Ibu?
"Dasar kau, UAS sudah selesai. Kau malah malas-malasan tidur! Ayo, sudah jam setengah 6!"
Huuh, menganggu. Padahal aku ingin malas-malasan hari ini, kenapa sih sekolah gak libur aja, nyusahin!
"Baiklah.. Eh, Ethan.. kukira Ibu," ternyata itu adik-ku, Ethan, dia membangunkanku. Raut mukanya kesal.
"Ibu? sekarang ibu sedang belanja! Kau lupa apa, cepat mandi! Dasar. Nyesel aku punya kakak macam kau!," bentak Ethan.
Ya, memang adik-ku punya sifat seperti itu. Mudah marah jika aku seperti ini, bahkan jika ada sesuatu yang membuatku kesal, dia yang marah duluan, haha. Aku bangun, dengan rasa malas yang teramat sangat menyiksaku, kupaksa-kan kakiku melangkah, lalu aku mandi. Beruntung, ayahku libur dari pekerjaannya. Jadi ia bisa mengantarku kesekolah lebih cepat.
(^^ _ ^^ _ ^^ _)
Sekolah sepi, kelihatannya hari ini banyak teman-temanku yang tidak masuk. Walaupun ini hari senin, tapi ini hari setelah UAS. Mereka mungkin sedang menghabiskan waktu dirumah sambil menunggu nilai yang akan mereka terima nanti. Sebenarnya, aku juga tidak semangat masuk sekolah hari ini. Tapi, jika aku tidak masuk sekolah, aku bisa ketinggalan beberapa pengumuman penting, ditambah lagi bisa-bisa aku dimarahi ibu-ku, menyusahkan. Dan yang paling penting, aku tidak bisa bertemu dengan orang yang paling ku sayangi, ya benar.. Itu Rei..
Setelah bel tanda masuk berbunyi, Pak Jaka menyuruh murid-murid SMPN 199 turun menuju lapangan. Tapi kali ini tidak untuk upacara bendera, melainkan hanya 'Apel' pagi biasa. Aku bersiap mengambil tempat, ketua kelas kami: Lee menyiapkan barisan, kami (murid 94) mendengarkan instruksinya.
Melirik-lirik kearah barisan kelas 96, melihat jika Rei sudah datang kesekolah atau tidak. Yap, aku temukan. Seperti biasa, dia berdiri di depan barisan ditemani Haruka, Hikari, Fade, dan Tama. Aku berusaha memanggilnya, tapi Pak Teguh menggagalkan niatku.
"Sekali lagi ada yang ngobrol saat pembina berbicara nanti, kalian berurusan dengan bapak!"
Yeah, baiklah. Mungkin sekarang bukan saatnya, aku akan berbicara dengannya saat apel usai. Aku menunggu, Ruki mengajak-ku bicara tentang NC yang dibuatnya, soal Eyeshield 21, dan FF. Jujur, aku sedang malas berbicara dengannya, apalagi jika ia mengajak-ku ngobrol tentang NC. Mungkin aku bukan laki-laki normal, pastinya jika ada perempuan yang mengajak-mu berbicara masalah seperti NC (bisa disebut agak 'Hentai') nafsu mu akan hal itu pasti akan naik, tidak seperti-ku, hilang.
Akhirnya apel pagi itu selesai, pemimpin upacara membubarkan barisan. Aku segera pergi menemui Rei. Aku melihatnya, ia sedang bersama Hikari dan Haruka. Mereka ingin masuk ke ruang guru, tapi sebelum itu, aku menarik tangan Rei.
"Rei, aku ingin bicara sebentar"
"Apa? Aku ingin ke UKS! Jangan ganggu!," Rei melepas tarikan tangan-ku
"Kenapa? Tapi.."
Rei meninggalkan-ku. Aku bingung.. Ada apa dengannya? Apa semua tentang yang kemarin malam? Tapi bukankah aku sudah minta maaf? Rasanya, aku harus meng-klarifikasi nya lagi, berbicara dengannya setelah ini.
(^^ _ ^^ _ ^^ _)
Menunggu dikelas, teman-temanku sedang melihat class-meeting, aku disini sedang tidur bermalas-malasan. Aku menunggu Rei menyelesaikan urusannya, jika sudah selesai aku bisa berbicara dengannya tanpa ada yang menganggu. Sudah lama aku menunggu, kira-kira 2 jam. Aku bangun, kepalaku pusing dan mual, aku berjalan sempoyongan tapi tidak ada yang menolongku, mereka sedang asyik menonton, sungguh ironis.
Aku bergegas menuju kekelas nya Rei. Setelah sampai, aku menyuruh teman-ku Anto untuk memanggil-nya. Aku menunggu beberapa lama, Rei keluar dari kelasnya. Aku menghampiri-nya, mengajaknya berbicara berdua. Aku mengambil tempat kosong di depan kelasnya, dan perbincangan kami pun dimulai.
"Hemm, soal yang kemarin malam. Apa kamu masih marah?"
"Menurut kamu gimana?," Rei membuang muka, matanya tertuju ke lapangan yang ada di depan kami.
"Aku gak tau. Jelaskan!," Aku menatap Rei. Rei tetap tidak berpaling.
"Aku juga gak tau.."
"Maksudnya? Tolonglah.."
"Mungkin ini semua juga salahku"
"Tidak-tidak, ini bukan salahmu. Aku yang salah," Aku berusaha meyakinkan Rei, terus berusaha.
"Aku ngerasa gak pantes buat kamu..," nada suara Rei sepertinya serius. Tidak! Aku tidak mau ini terjadi!
"Tapi rencana kita hari rabu besok jadi kan?," tanyaku penasaran.
"Yah.. Kalo kita putus sebelum hari rabu gimana? Aku gak tau..," Rei mengucapkan sesuatu yang benar-benar tidak ingin aku dengar.
Muka ku tertunduk lemas, aku tak bisa berkata apa-apa. Di benakku berisi segudang pertanyaan. Apakah Rei sudah benar-benar marah? Akankah hubungan kita berakhir begitu saja? Apa yang harus aku lakukan?
Aku berusaha berbicara kembali, "Apa? Kau serius?"
"Aku bingung," jawabnya
"Jadi, perasaan kamu sekarang ke aku gimana?," pertanyaan yang penuh resiko..
"Kalau makin kesini, aku jadi tambah gak suka," Rei menjawab dengan santai. Aku shock, sudah dua kalimat buruk yang aku dengar. Aku sudah seperti tidak punya harapan lagi.
Aku terdiam. Rei meninggalkanku, "Baiklah, aku mau ngerjain mading dulu"
Aku sadar, secepatnya aku menarik tangan Rei dan berusaha berbicara lagi, "Tunggu! Aku masih ingin bicara!"
"........................," Rei terdiam, melepas tarikan tangan ku, ia bergegas menuju kelas.
Shock, aku masih tidak percaya dari apa yang tadi Rei katakan.. Aku bingung, benar-benar bingung. Aku yang salah, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Ku coba meminta maaf, dia mengabaikannya. Apakah benar ini akhirnya? Sungguh menyedihkan jika seperti ini..
Kupaksakan kaki-ku melangkah, Aku harus menuju ke kelas. Mungkin disana, ada yang bisa membuatku bersemangat kembali. Sudah sampai di depan pintu kelas 76, Dawn menghampiriku, "Lucas, apa yang tadi kau bicarakan dengan Rei?." Aku terdiam, mengabaikannya, dan segera menuju kelas.
For You - BIg Fat Liar! T_T
Ok, sekarang gua lagi kesel banget sama 1 cewek ini. Kenapa nggak? Dia udah bener-bener bikin kehidupan gua tambah ribet! Njir, beneran B*TCH tuh cewek! Ngeselin, gak punya perasaan! Bukan manusia!
Dulu, banyak temen2 baik gua bilang kalo lo tuh orang yang sempurna, baik, dan gak suka nyuekin orang (ya.. begitulah lebih kurangnya) Gua percaya sama mereka, menaruh harapan besar kalo lo itu emang termasuk seseorang yang bisa gua cintai dan sayangi sepenuh hati gua..
Gua Masih inget saat lo bilang: "I Will Always Love You"
Semenjak itu, gua bener2 ngerasa bahwa lo adalah pilihan gua. Walaupun kita masih kelas 9' dan pacaran itu termasuk hal yang gak penting, gua berusaha menepis semua kenyataan itu.. Itu demi LO! SEMUANYA!
Semua pengorbanan gua, yang bner2 udah nyita semua waktu dan tenaga.. BUAT SIAPA?! BUAT LO TAU GAK!?
Baiklah.. kekesalan gua udah gak bisa diapa2in lagi.. Sekarang lo udah gua anggap sebagai angin lalu, ya.. Dan.. Hanya 30 menit setelah lo mutusin gua, gua bikin 1 janji.. bahwa gua gak akan ngenal lo lagi!
Dan semua hal yang dikatakan temen2 gua tentang lo tuh gak ada yang bener! Kepercayaan gua lo sia2in gitu aja, kalo dari awal udah gini.. KENAPA LO NERIMA GUA? HAH!? Dan.. KENAPA GUA HARUS NGENAL LO!?
Bahkan, dibanding lo. Temen2 baik lo tuh lebih merhatiin gua! Terserah-lah, gua juga udah gak peduli lagi sama lo, gua udah lupain semua hal yang lo lakuin ke gua, apapun itu..
Dan, ini adalah posting blog yang pertama dan terakhir yang gua bikin buat lo..
Karena ini blog gua, jadi terserah gua kan :P
Terserah lo mau baca ini atau gak, gua juga gak bakal peduli T_T
-Ganti Topik-
Okay, lagipula gua juga punya target baru kok.. Mudah2an dapet deh.. Wish me luck guys :)
Dulu, banyak temen2 baik gua bilang kalo lo tuh orang yang sempurna, baik, dan gak suka nyuekin orang (ya.. begitulah lebih kurangnya) Gua percaya sama mereka, menaruh harapan besar kalo lo itu emang termasuk seseorang yang bisa gua cintai dan sayangi sepenuh hati gua..
Gua Masih inget saat lo bilang: "I Will Always Love You"
Semenjak itu, gua bener2 ngerasa bahwa lo adalah pilihan gua. Walaupun kita masih kelas 9' dan pacaran itu termasuk hal yang gak penting, gua berusaha menepis semua kenyataan itu.. Itu demi LO! SEMUANYA!
Semua pengorbanan gua, yang bner2 udah nyita semua waktu dan tenaga.. BUAT SIAPA?! BUAT LO TAU GAK!?
Baiklah.. kekesalan gua udah gak bisa diapa2in lagi.. Sekarang lo udah gua anggap sebagai angin lalu, ya.. Dan.. Hanya 30 menit setelah lo mutusin gua, gua bikin 1 janji.. bahwa gua gak akan ngenal lo lagi!
Dan semua hal yang dikatakan temen2 gua tentang lo tuh gak ada yang bener! Kepercayaan gua lo sia2in gitu aja, kalo dari awal udah gini.. KENAPA LO NERIMA GUA? HAH!? Dan.. KENAPA GUA HARUS NGENAL LO!?
Bahkan, dibanding lo. Temen2 baik lo tuh lebih merhatiin gua! Terserah-lah, gua juga udah gak peduli lagi sama lo, gua udah lupain semua hal yang lo lakuin ke gua, apapun itu..
Dan, ini adalah posting blog yang pertama dan terakhir yang gua bikin buat lo..
Karena ini blog gua, jadi terserah gua kan :P
Terserah lo mau baca ini atau gak, gua juga gak bakal peduli T_T
-Ganti Topik-
Okay, lagipula gua juga punya target baru kok.. Mudah2an dapet deh.. Wish me luck guys :)
Back, back, back!
I'm back, or more likes.. What the hell happened in here?
Konser Ngakak ala 94
NC buatan Novi
Curhat Mode: On
Akhirnya gua kembali, dari masa2 frustasi yang bener2 bikin gua gila dan gak pnya harapan hidup lagi. Masih ada orang yang membuat gua sadar, bahwa gua masih dibutuhin di dunia ini (emangnya mau mati?)
Ok all, sekarang gua mau cerita soal kejadian2 tadi yang gua alami disekolah. Yang pasti bikin gua gak bisa lupain itu semua (Dunno what the hell in this thing)- Sipp~ Cekidot!
Konser Ngakak ala 94
Zzz.. rasa males gua disekolah udah gak bisa diapa2in lagi. Ngeselin, kenapa sihh harus masuk sekolah? F*CK, sekolah sialan.. Di kelas gua cuma ngotak-ngatik NDs temen gua, tetep aja masih gak bisa ngilangin rasa males gua.
Akhirnya, gua brenti main DS dan ngeliat-liat keadaan sekeliling kelas, di bag. belakang, temen2 gua (Lexy, Faiz, Fasya, Boby, en Rio) lagi nyiapin sesuatu. Gua nyamperin mereka, tau2 nya mereka lagi nyiapin speaker, katanya sih buat konser. Gua bantuin mereka nyiapin semuanya.
Setelah semuanya siap, lexy nyolokin kabel (mirip kabel headset) ke hp nya, lalu nyalain lagu yang bener2 bikin orang2 disekitar ngakak gak brenti2! Anjass... Lagu yang disetel: kera sakti!
Awang yang baru dateng aja langsung tiduran ngakak gak jelas diatas lantai, reaksi gua cuma ngakak berlebihan sambil mukulin faiz yg juga lagi ketawa. LOLOLOLOL!
Abis itu, gua disuruh milih lagu. Pastinya! Gua milih lagu ter-rusuh yg gua tau: PWG-Dibalik Hari Esok! Haha, temen2 ngakak lagi, sambil mukulin lexy yang lagi nyanyi. Karena anak2 pada tahu kalo lexy itu anak APWG, jadi pada mukulin dia, dah lahh- cerita gua soal yg ini segini aja, bisa2 gua gak bisa brenti ngakak kalo ngetik lebih panjang lagi!
Tanya sedikit tentang Kuroshitsuji~
Gua lagi nyanyi lagu Butterfly (masih lanjutin konser) hingga novi nanya ke gua, "Den, tau kuroshitsuji?"
"Tau namanya, ceritanya gak ngerti..," jawab gua.
"Hah? masa gak tau sih, kirain lo suka anime2 gitu.."
"Zzz, iyalaahh.."
"Tapi, gua tau kok!," Rio nyambung.
"Lo tau yo?! anjass, kok gua gak tau sih!," gua kaget, ternyata rio tau juga soal beginian.
"Yoa lahh, Black Butler kan?"
-Ke bawah nya, perbincangan antara gua (yang nanya) dan Rio (yang jawab)-
"Black Butler? Paan tuh?"
"Kuroshitsuji"
"Terus kuroshitsuji?"
"Black Butler.."
"Bukan! maksudnya bukan itu! Heeh, ceritanya itu tentang apa?"
"Bangsawan yang tinggal di Inggris, dia punya pelayan banyak"
"Hemm, anime/manga?"
"Dua2nya"
"Anjass, itu masih baru? kok gua belom pernah liat yak?"
"Dah lama oyy, gua aja ikutin udah dari kelas 8 yg lalu"
"Zzz, filmnya ada gak di youtube?"
"Cari aja"
"Komik? Dah sampe vol. berapa?"
"9, gua ada tuh dirumah"
"Gua pinjem yo, mau tahu gua. kyaknya seru"
"Yaudah, bsok gua bawa. Lumayan juga, tapi ceritanya agak ngebingungin"
"Seloae, gua bisa ngatasin. Oke, bsok"
"Sep, sekalian bawa Air Gear, awka.."
"Eichi, Sucks! hahaha.."
Walaupun gua masih gak ngerti, tapi mungkin kuroshitsuji akan jadi serial anime terseru buat gua liat kedepannya.. Gyaa~ <3 Ciel~
NC buatan Novi
~NC: Not for Children~
Gua lagi tidur2an gak jelas (hal ini terjadi sebelum konser dimulai) dan novi manggil2 gua, "Den! Sini dah!"
Gua kaget, bangun, pusing, "Hah? Apaa?"
"Liat sini," Novi nunjuk2 kearah lappie nya.
"Bentar.." Gua nyamperin dia, dan ngeliat layar lappie-nya, "Ada apaan?"
"Oh, ini NC buatan gue, mau liat? Baru aja selesai gue ketik"
Anjass, gila nih cewek. Nunjukin NC bikinan-nya ke gua, emang gua apaan!
"Ahh, males, lagi gak minat!," Gua mau pergi, tapi novi ngelarang gua.
"Bentar Deny-sama! Gue mau tau pendapat lo tentang nc bikinan gua ini"
Hah, nyerah.. "Iyalahh, ceritanya tentang apa?"
"Eyeshield 21"
"Chara?"
"Mamo-nee-chan, Yoichi-kun"
"Oh yaudah, sini.." Novi berdiri, gua duduk di tempat duduknya, lalu dia duduk dibelakang gua ngeliatin gua baca-
Gua dah selesai baca, ceritanya lumayan. Tapi gara2 gua lagi gak minat sama yg berbau bginian, jadi lazy pas baca.
"Gimana?," tanya Novi
"Mayaan, tapi kurang seru.."
"Haaah? Yahh, mungkin gara2 gak gue masukin gaya2 gitu kali!"
~Gaya? pikiran gua mulai gak bener~ "Gaya?"
"Iya, macam doggy style, anal, 69, dll.."
~Bener-kan!~ "Gila, lo buat beginian aja gua udah kgk percaya! apalagi yg laen!"
"Yee, terserah lo! mau gua tunjukin?"
"Hah? Kagak2! Walapun lo berbuat gitu juga gua gak bakalan minat! zzz"
"Yehh, baru tau ada yg nolak tawaran gue, haha. canda denHibari + Mukuro = Yaoi -XD
Gua lagi ngumpul bareng anak2 OTAKU laen (Novi, Aysha, Rio, More) dan lagi pada asik baca Animonster.
"Eh den, nih ada sedikit tentang kuroshitsuji," Novi nyodorin artikel Animonster ke gua.
"Waa, asik.." Akhirnya, ada sedikit pencerahan tentang kuroshitsuji!
Gua baca artikel tsb sambil ngobrol bareng sama Novi dan Aysha, rio ngobrol sama more.
"Huahh, asik, sama kyak KHR nih serunya!" Gua ngegumam sendiri.
"Nonton KHR juga?," tiba2 Aysha nanya
"Iyalaah, itu kan keren!"
"Punya CD nya den?," tanya Novi
"Gak.."
"Komik?"
"Gak juga.."
"Lahh? terus liat dari mana?," sambung Aysha
"Youtube"
"Males nungguinnya, mending beli CD nya," timpal Novi
"Males belinya, gak ada duit.."
"Mending beli komiknya," sambung Novi
"Males bacanya, mending liat youtube"
"Hah! lo mah apa2 serba males!
"Whew.."
Selesai baca tentang kuroshitsuji, gua liat bagian paling belakang Animonster, diurutan ke- 18 ada Hibari Kyouya, lalu gua tunjukin ke Aysha.
"Nih, keren, hibari!," sambil nunjukin gambar pake jari
"Tetep aja 18 =.="
"Wee, biarin :P"
"Hemm, suka sama siapa aja di KHR?"
"Mokuro, Hibari, Chrome, dll"
"Yahh, hibari sama mokuro, yaoi!"
"Hah? maksudnya?"
"Hehe, forget~"
"Baiklah, tapi kyaknya anda ngatain saya deh.. whew"
"Maybe.."
Belum Aysha selesai ngomong, eh si more malahan teriak, "KIRA YAMATO!"
Telinga gua udah hampir pecah, soalnya more ngomong kenceng banget, "Gila lo ye, santai aja kali.."
"Tuh den, kira masuk urutan 5!"
"Oh iya, baru nyadar gua! Anjass.."
-Gua sama more tos-an-
Hahaha, masih aja penasaran sama yang mau dibilang Aysha tadi. Tapi gak apa2 deh. Forget ^^V
Curhat Mode: On
Gua ke kantin sama Rio, 'cause perut gua yg gak bisa diajak kompromi ini minta kewajibannya. Biarkan~
Di kantin, gua ketemu sama Fardhan dan Valent. Mereka juga ingin sarapan dan membeli bakso, gua ikutin mereka, beli soto, setelah itu gua duduk diantara Rio, Valent, Fardhan. Dan kami pun makan.
Kami bukan hanya sekedar makan, tapi mendiskusikan sesuatu. Hanya perbincangan pendek.
(Fardhan: F, Valent: V, Gua: D, Rio: R)
D: Lent, gua hampir aja putus *sigh*
V: Hah? emang napa lo sama disty?
F: Parah den, lo apain Rei..
D: @Valent: Tau lahh, mungkin gua yang salah.
@Fardhan: Napa lo, gua kimpoy..
F: Tae, sepik!
V: Jiahh, terus?
D: Gak tau lah lent, mungkin kedepannya juga pasti akan terjadi..
Sialan dante! awk..
R: Ahh, kopo lo! belom lama coy
D: Emang..
V: Jangan sampe lah den, lo kopo, lakuin apa gitu..
F: Iya den, ajak kimpoy aja!
D: Gua emang kopo yo..
Yaiyalah, gua gak mau itu juga lent
Udah pernah tapi gak mau :P
V: Pantesan tadi lo deket mulu sama cwek2, haha
D: Maksud?
V: Itu, kyak ke Novi?
D: Sucks! dia yang ajak gua ngobrol. Zzzz
F: Lo emang famous den, gak kyak gua
D: Dan-dan, malah ngomongin gituan
F: Haha
V: Yee- ngelak
D: Nyari pencerahan kali..
V: Pencerahan ato Pelarian?
D: Gua gak pernah manfaatin cewek buat jadi pelarian gua! Emang gua apaan!
V: Nyeehh
D: Dan gua gak pernah lari dari masalah, inget!
F: Hebat..
D: Udah setiap gua ngomong ke novi rio ngikutin gua mulu, hahaha
R: Paan lo!
V: Cemburu yo?!
F: Waah, rio suka sama cwek *applause*
R: *ngangguk, senyum, ngakak* iya kali.. (Rio kabur beli minum)
F: Hahaha, den-den
V: Gua baru tau Rio..
D: Gua juga, lol
V: Tapi bener tadi Novi yg ngajak lo ngomong?
D: Iya-elah, gak percayaan
F: Ntar lo diabisin Rio den, hati2!
V: Dia ada perasaan sama lo den..
D: Wah, anjass.. bisa abis gua, awkkw..
Maybe, gak tau ahh
V: Tapi jangan sampe putus den! masa kalah ama gua & melissa!
D: Iyalahh, masa segampang itu! Siplah
D: Iyalahh, masa segampang itu! Siplah
F: Den, rabu temenin gua beli kaset SH 4
D: Iya dante, seloae
F: Oke
Kami selesai sarapan, lalu kami ber-tiga + Rio balik ke kelas.
Thank's ya All, udah mau dengerin curhatan gua, semangat jangan sampe putus! Dan buat Rio, kalo lo suka sama Novi bilang aja yo.. Pasti dia nerima lo, berjuang!
-The End-
O.o
Chu-Chu-Pikachu!
Hahaha, sekarang ada pikachu yang akan mempublish posting blog hari ini. Karena pemilik-nya lagi ada keperluan penting, pika disuruh buat ngurus blog ini. Gak apa2 ya..
Eh ya, sekarang pika mau cerita soal masalah yang sedang dihadapi sama pemilik blog ini, sumber terpercaya (dijamin asli nguping) lol.
Yaudah, pika mulai ceritanya ya~
The Truth
Senin pagi, pika sedang bersih2 lantai SMPN 199, ngapain pika disana? Pika juga bingung. Soalnya mas agus yang tugas ngepelin lantai lagi maen tenis meja, jadilah pika seorang yang harajuku ngepel2 lantai -,-
Untung-nya, pika menggunakan stealth discovery system buatan Sergeant Keroro, jadi pika gak malu saat ngerjain itu semua. Ntar rating ke famous-an pika turun lagi. Kan gak lucu.
Saat pika sedang mengepel lantai antara kelas 8b dan 9b, pika melihat seorang yang sangat pika kenal.. Dia orang yang ngasih makan pika tiap siang, dia juga orang yang menolong pika saat dunia pokemon mengalami krisis kehancuran *lebay*.
Pika melihat-nya sedang berbicara dengan perempuan (hanya berdua), pacarnya mungkin. Lagipula pika tidak pernah melihat orang tsb.
Iseng2 pika mendekatinya (karena memakai stealth jadi tidak ketauan) dan mendengar perbincangan mereka berdua. Pika~
(Lebih mudahnya pika memanggil teman pika dengan sebutan DS, dan perempuan itu RS)
DS: Hemm, soal kemarin malam.. kamu masih marah?
RS: Gak tau ya..
DS: Maksudnya gak tau? tolonglah..
RS: Aku juga bingung, mungkin ini semua juga salahku..
DS: Tidak-tidak! semuanya bukan salahmu, aku yang salah
RS: Aku ngerasa gak pantes buat kamu
DS: Tapi hari rabu jadi kan?
RS: Yah, kalo kita putus sebelum hari rabu gimana? aku gak tau ya..
Hah? Parah, DS masa mau putus? Padahal pika baru aja tau kalo dia udah pacaran, kasiaan.. Jangan dong! DS berjuang!
DS: Apa? aku masih gak mau pisah dari kamu..
RS: Ya- aku juga bingung
DS: Jadi, perasaan kamu sekarang ke aku seperti apa?
RS: Kalo makin kesini jadi tambah gak suka
DS: *shock* Apa?!
RS: *meninggalkan DS* Yaudah, aku mau ngerjain mading dulu deh, dahh~
DS: *menarik tangan RS* Bentar, aku masih mau bicara!
RS: *melepas tarikan*........
RS: *melepas tarikan*........
Pika melihat RS meninggalkan DS, raut wajah DS kelihatan kesal. Pika mundur sedikit supaya ia tak mengetahui keberadaan pika. Lalu DS pergi dalam keadaan kesal, pika melihat ada seorang perempuan berkerudung yang menanyakan keadaan DS tadi, tapi DS mengabaikannya.
Haduuuh, pika jadi tambah pusing. Apa yang terjadi dengan temanku itu? Kasihan sekali dia, padahal kelihatannya ia sangat menyukai perempuan itu.. Jangan sampai putus dong! Pika mau lihat sejauh mana keserasian kalian!
Eh iya, pika lupa masih banyak pekerjaan, pika lanjutin ngepel lagi dah.. dan back lagi jadi harajuku mode! >,<
_--_
Dah gitu dulu, soalnya pika belom makan nihh. Laperr.... hahaha! Sayonara~
Hoy...
Sekarang si gua lagi males dan bad mood -__-" soalnya si gua lagi dicuekin sma orang yg dia suka. kasian banget si gua, dan si gua mnta tolong ke si aku buat lanjutin postingan blog hari ini
Gua: Eh, lo lanjutin posting blog hari ini yak!
Aku: Kenapa harus saya? tidakkah ada org lain?
Gua: Dah, gak usah bnyak bacot. Gua lagi bad mood nih -__-"
Aku: Iyadeh iya, aku lanjutin...
Gua: Sepp, thank's yak!
Dan akhirnya, si aku gantiin si gua, cerita pun dimulai!
Touhou-Ku rusak! Arrgghh..
Halo.. sekarang aku lagi sebel banget, soalnya game touhou di kompi ku lagi rusak.. gak tau, gak jelas kenapa. mungkin Reimu Hakurei lagi marah sama aku, soalnya udah lama game ini gak dimainin. Jadilah plan ku hari ini buat ke Gensokyo untuk meminta maaf kepada Reimu (Khayalan yg berlebihan).
Mempersiapkan bekal buat ke gensokyo ternyata banyak sekali, padahal kesana gak nyampe 3 jam, yaudah lahh, santai aja..
Mengambil tempat yg sesuai untuk pergi, dengan X-Loader yg udah kupersiapkan, aku mengeluarkannya~
*PORTAL OPEN*
Yap, portal terbuka sekarang pergi!
-Sampai di gensokyo-
DS (Aku di singkat DS): Hey, ada orang tidak? ternyata sepi sekali.. *celingak celinguk, gak tau arah*
RH (Reimu Hakurei): Oh, kau.. datang juga akhirnya *datang dari arah tak disangka2*
DS: *kaget* Huaahh! Reii... sudah lama tak bertemu!! *berlari dan..*
RH: *kicking DS* Watdehel? Memang aku pernah bertemu dengan mu?
DS: *shock* Apaa?! Reimu.. kau lupa denganku? Aku.. ini aku.. player-touhou dikompi yg kau tinggali ini, masa kau lupa?
RH: Hemm, maaf aku ingat2 dulu. memori ku sering rusak, sudah 2 tahun aku tidak bertemu dgn orang2
DS: Baiklahh..
-DS menunggu RH berpikir-
DS: Bagaimana?
RH: Aku ingat! *mengeluarkan tongkatnya* Kau.. player bodoh yg menyia2kan ku kan! *menyodorkan tongkat kearah DS*
DS: Apa? Tidak2, kau salah sangka.. bukan begitu!
RH: Reimu benci pembohong! Realm Spirit *dari tongkatnya keluar cahaya biru*
DS: *terkena cahaya* Arrgghh.. Reii.. Apa yg kau lakukan? *memegangi perutnya yg kesakitan*
RH: Aku benci player yg sudah menyiakan ku 2 tahun lamanya, tidakkah kau peduli dengan ku?
DS: *mencoba berlari* Tidaaakk~ Aku...
RH: *menjauhi DS*
DS: Reimu, sebentar! Aku ingin jelaskan!
RH: *berhenti* baiklah.. apa pembelaan mu?
DS: *berlari lagi, dan memeluk Reimu* Aku.. aku sayang padamu, aku hanya lupa jika dulu kita sering menghabiskan waktu berdua
RH: *melepaskan DS* Kau.. pembohong! Aku tahu kau sudah memiliki tman wanita kan?
DS: *mencoba memeluk lagi* Tidaak~ Aku sudah tidak menyukai-nya lagi, aku minta maaf.. <.<
RH: Benarkah?
DS: Sebagai permintaan maaf, kau ingin aku melakukan apa?
RH: *mukanya memerah* kiss me now..
DS: Baiklah, akan aku lakukan..
-DS dan RH berciuman-
RH: Ahh, i.. i..
DS: Err.. What?
RH: Baiklah, aku mempercayaimu, sebagai ganti kau telah menciumku aku akan membuka segel masuk gensokyo, dan kau bisa memainkannya lagi..
DS: *memeluk Reimu erat* Huaa~ I'm so glad to hear that..
RH: Tapi, berjanji lahh untuk terus mengingat dan menyayangiku.. Janji?
DS: Yapp, janji ku adalah janji seorang gamer!
RH: Emm, btw, ternyata udah malam ya?
DS: Haah? Cepat sekali? *kaget*
RH: Yaa.. di gensokyo waktu berjalan 3 kali lebih cepat dari biasanya. Tapi tenang saja, jika kau kembali ke dunia nyata, kau akan kembali ke waktu yg sama saat kau ke gensokyo tadi
DS: Baiklah, aku pulang dulu ya! *melepaskan pelukan*
RH: Tunggu! *menarik tangan DS*
DS: Apa?
RH: Bagaimana jika.. jika kau menginap di rumahku, bersamaku di kamar nanti..
DS: *blush* Hah? Apa?!
RH: Ayo cepat, akan kutunjukkan sesuatu yang spesial! *membawa DS kerumahnya*
DS: Kuharap sesuatu itu..
-Kelanjutannya akan diketahui menurut imajinasi kalian sendiri, jadi menurut kalian apa yg akan terjadi selanjutnya dengan Aku dan Reimu Hakurei?-
Paginya, aku pulang ke dunia asal-ku dan mengecek permainan touhou, ternyata bisa! Aku sangat senang! Terima kasih Rei! Dan soal yg kmarin malam, aku sangat senang.. Kau sangat cantik malam itu!
Lol.mp4
Langganan:
Postingan (Atom)