Best Wishes! (Diary 2 )

Part 1 - Lot Of Laugh

Menahan perih, sakit yang kurasakan sedemikian rupa. Aku hampir saja melelehkan semua perasaan itu menjadi ribuan air mata. Tapi aku laki-laki, yang sering merasakan hempasan, tabrakan, bahkan ledakan batu meteorit. Aku harus tetap berjuang, mempertahankan cinta itu. Tidak akan kulepaskan Rei begitu saja.

Aku sampai dikelas. Disana kulihat teman-temanku (Lexy, Rio, Faiz, Anwar, Lee, Fasya dan tidak lupa.. Fardhan) sedang menyiapkan sesuatu. Aku menghampiri mereka.

"Huh, lex.. Ini ada apa?," tanyaku penasaran
"Kita mau bikin konser lucas! Ikut yok!," kata Lexy bersemangat
"Ini, bantuin kita. Nyiapin peralatannya," Faiz menunjukkan-ku 1 set speaker komputer. Ternyata dia membawanya untuk kegiatan ini!
Aku tertawa, "Iya, sini aku bantu," aku membawa 1 pasang meja, meletakkanya di dekat speaker.

Semua persiapan sudah selesai.

"Yap, sudah selesai. Lucas colok kabel nya!," perintah Lexy. Aku mengikutinya, menyolokkan kabel itu ke stop kontak yang ada di dekat kami.
"Huah lex, beneran nih kita mau konser?," aku masih penasaran.
Anwar tertawa, "Iyalah lucas! Lagi pula ngapain Faiz bawa-bawa speaker gak jelas itu ke sekolah! Haha"
"Baiklah, setelah itu kita mau apa?," sambung Fardhan
"Bentar.. Liat ini!," Lexy menyambungkan kabel yang berbentuk seperti kabel headset. Dia akan menyalakan 1 buah lagu.
"Siap semua? Inilah dia!," Lexy menekan tombol pemutar lagu. Dan mulai menari tidak jelas. Seketika itu kami tidak bisa berhenti tertawa, termasuk diriku ini.
"Hahahahaha, gila lex! Lagu ini! Dapat dari mana?," Anwar tertawa terpingkal-pingkal, jatuh tertidur di lantai yang ada di depan kami.
"Ini lagu dewa! Sumpah, gak bisa berhenti ketawa kalo denger lagu ini!," Fasya tertawa. Sifat gila-nya mulai keluar dengan memukul-mukul Faiz tanpa sebab yang jelas.
"Kenapa sya? Anjir.." Faiz menghindar.
"Hahahaha, yang bikin konser! Yang nyalain lagu! Yang ketawa disini semuanya gila! Termasuk diriku ini!," aku berusaha menahan-nya tapi tetap saja. Lagu ini membuat-ku tak bisa berhenti tertawa.


Mungkin kalian juga tidak mengetahui lagu ini ya? Padahal ini adalah soundtrack serial TV yang terpopuler di jamannya. Mungkin juga, serial itu masih ditayangkan di TV sampai sekarang. Apa kalian tahu? Lirik lagunya bahasa Indonesia, agak cepat di bagian awal, artinya agak membingungkan. Haha, dari petunjuk yang kalian baca diatas pasti kalian penasaran! Benarkan? Baiklah, aku kasih tahu.. 
Itu lagu soundtrack: Kera Sakti!

Haha, Lexy membuatku melupakan semuanya. Aku berhasil mengalihkan rasa sedihku. Dia memang benar adalah yang paling master dalam soal begini. Membuat orang lain mengubah rasa sedihnya menjadi bahagia. Jelas saja, dia telah berhasil membuat kami tertawa, bahkan lebih dari itu! Aku bahkan hampir tidak peduli dengan masalah yang aku hadapi, menyangkut hubungan-ku dengan Rei. Lexy, kau adalah termasuk teman terbaikku. Terima kasih. Walaupun kau tidak mengetahui apa yang sedang kuhadapi sekarang, tapi kau telah menghiburku. Tentu saja, bersama-sama dengan semuanya disini, menghabiskan waktu yang membosankan di sekolah yang membosankan pula.

List lagu konser (Ala 94): #Kera Sakti
#PWG - Behind The Tomorrow
#PWG - Dibalik Mata Sang Garuda
#PWG - Welcoming The Sophomore
#Spongebob - The Best Day Ever
#Wada Kouji - Butterfly (Piano Version)
#etc

Part 2 - Calorie, Low Fat Diet

Hari ini hari selasa. Seperti biasanya, aku telat bangun lagi. Tidak peduli sudah berapa banyak jam weker yang membangunkanku. Sudah terbiasa aku bangun kesiangan, bahkan aku berencana untuk tidak masuk sekolah sekarang. Tapi aku harus tetap masuk! Karena aku harus menemui Rei nanti untuk mengetahui apakah rencana esok hari kita tidak gagal, dan kuharap juga tidak.


Memasuki sekolah, firasatku sudah tidak enak. Ada apa ini? Kuharap prasangka burukku itu tidak terjadi. Aku sudah sampai di kelas. Langsung meletakkan tas, serta mengambil Gameboy yang sudah aku bawa dari rumah. Gameboy itu sangat berguna untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh-ku, Huuh..


Memainkan gameboy, aku rasa sudah lebih dari 3 jam. Memainkannya terus, kepalaku pusing, perutku lapar. Aku harus ke kantin, mengisi kekosongan energi. Tidak lupa, aku mengajak temanku: Rio. Dia selalu menemaniku setiap saat, bahkan kami hampir seperti saudara dekat.


Saat melewati meja piket di dekat kelas 76, aku bertemu Lingga. Aku tak sadar, dan langsung menanyakan tentang Rei, "Ling, di kelas ada Rei gak?"
Dia menjawab, "Heh, cek aja. Lagian anak-anak 9b lagi pada dibawah ngeliat class meeting"
"Oh, yaudah," aku mengikuti Lingga dan menuju kelasnya. Aku benar-benar tidak sadar, bukankah aku berencana untuk ke kantin? Aku melupakan masalah kekosongan energi lagi. Dan itu berlangsung setiap saat. Sial.

Aku memasuki ruang kelas 9b, Lingga mengambil minum di tas nya, Rio terus mengikutiku. Ternyata ia tidak mempedulikan kemana kita pergi. Aku melihat Rei, seperti biasanya, ia ditemani Haruka. Mereka sedang menyelesaikan pembuatan mading kelas.


Aku menyapanya, "Hai"
Dia membalas sapaan-ku, "Halo"
Aku duduk di dekatnya, Rio berdiri dibelakangku, tidak peduli. 
"Rei, hari rabu jadi gak?," tanyaku penasaran
Rei menatapku. Seperti biasa saat kami bertatapan, jantungku berdetak kencang. Itu menandakan, aku masih sangat mencintainya, "Maaf, aku gak bisa.."
Aku kaget, firasat buruk-ku terbukti. "Apa? Kenapa?," tanyaku, aku tetap menatap matanya.
Rei mengalihkan wajahnya ke arah mading, "Uang yang buat besok udah aku buat uang jajan. Digunain besok saat ke Bandung.."
Aku menundukkan muka, berusaha berbicara, "Tapi.. Yaudah, besok hari rbau kamu harus tetep ikut aku!"
"Baiklah lucas.. Tapi kemana? Emang kamu punya rencana?," Rei menatapku lagi, itu bagus
"Kemanapun, kita lihat besok! Mau kan?," Aku mengangkat wajahku, tersenyum
"Iya! Aku mau"
"Sankyuu Rei! Tidak akan aku sia-sia kan hari esok!," janji ku kepada Rei. Aku bersungguh-sungguh!
Aku berdiri, perutku berbunyi. Aku sangat lapar, "Baiklah. Aku harus ke kantin, besok jadi!"
"Iya!," ternyata Rei bosan dengan perkataan yang terus aku ulangi.
"Jaa nee!"
"Sayonara!"


Aku membalikkan tubuhku, bersama Rio yang setia mengikutiku terus. Aku berjalan ke kantin, melangkahkan kakiku. Besok adalah hari baru! Aku harus tetap bertahan! Rei, tidak akan aku sia-sia kan hari esok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar